Simak Pengalaman Mochammad Vaif Lolos Pendanaan Kategori PKM-KC


Menjadi mahasiswa penerima beasiswa penuh memang seru. Selain mendapatkan keringanan biaya, ada banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi. Salah satu kewajiban itu adalah mengunggah proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) setiap tahunnya. Awalnya terasa seperti beban, namun lama-kelamaan menjadi pengalaman yang penuh dengan pelajaran dan kebanggaan. Apakah benar begitu? Temukan fakta cerita dari kisah salah satu mahasiswa keren ini.


Sobat Caravel, mimin kenalkan beliau, Mochammad Vaif Dwi Alifkhan, mahasiswa Informatika dari Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas. Selain menjadi mahasiswa, beliau juga seorang freelancer “Bujang Kreator” bidang social media designer. Dari latar belakangnya saja luar biasa, di usia muda dan sebagai mahasiswa, ia sudah memiliki usaha pribadi. Penasaran dengan ceritanya terkait lolos PKM Pendanaan? Baca selengkapnya di bawah ini.


Kewajiban Anak Beasiswa Penuh

Bagi penerima beasiswa penuh, ada satu kewajiban yang selalu datang tiap tahun, yakni mengunggah proposal Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Setiap tahun, mahasiswa seperti beliau harus menyumbangkan ide-ide kreatif dan inovatif lewat proposal ini. Awalnya, tuntutan ini memang terasa berat untuknya. Bayangkan saja, di tengah jadwal kuliah yang padat dan jadwal kerjanya sebagai freelancer yang juga padat, Vaif harus menyempatkan waktu untuk berpikir dan menulis proposal untuk kompetisi bergengsi di dunia pendidikan. Namun, seiring berjalannya waktu, beliau mulai memahami pentingnya kewajiban ini sebagai bentuk kontribusi aktif di kampus.


Dari Keterpaksaan Menjadi Kebiasaan

Awalnya, menyusun laporan dan proposal PKM terasa seperti pekerjaan yang terpaksa dilakukan dan hanya didasarkan untuk menebus keaktifan beasiswa yang diperoleh. Ide-ide kreatif tidak selalu muncul dengan mudah. Namun, seiring berjalannya waktu, beliau mulai menemukan cara untuk mengembangkan ide-ide tersebut. Kadang-kadang, ide bisa muncul tiba-tiba dari hal-hal kecil yang beliau alami sehari-hari. Proses ini akhirnya menjadi kebiasaan yang dijalani dengan ikhlas. Sebagai mahasiswa Teknik Informatika, jadwal kuliah yang padat sering kali menjadi tantangan tersendiri. Namun, di tengah kesibukan tersebut, ia mendapatkan ide untuk mengikuti PKM-KC (Pekan Kreativitas Mahasiswa - Karsa Cipta). Ini adalah pengalaman pertama bagi program studinya, yang sudah lama tidak diwakili oleh tim mahasiswa dari UHW Perbanas. Tantangan ini justru membuatnya semakin tertarik untuk mencoba dan mengimplementasikan gagasan serta ide kreatifnya.


Sosialisasi dan Pengembangan Ide

Mengembangkan ide tentu harus diimplementasikan sesuai dengan aturan kompetisi. Dalam hal ini, Universitas Hayam Wuruk Perbanas memberikan sosialisasi mengenai gambaran PKM-KC dan jenis karya yang diharapkan bisa lolos ke tingkat Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Dari sini, Vaif bersama tim mulai memikirkan ide untuk mengembangkan produk digital yang inovatif. Setelah melalui beberapa diskusi dan brainstorming, mereka memutuskan untuk mengembangkan produk yang diberi nama "Ku-Kenali" – sebuah kartu digital pengenal keahlian diri.


Proses penelitian untuk produk ini cukup lama. Mereka harus memastikan bahwa produk ini sesuai dengan kebutuhan lingkungan sekitar dan memiliki nama yang unik serta belum ada sebelumnya. Setelah mendapatkan persetujuan dari tim dan dosen pembimbing, beliau bersama tim langsung merancang desain produk untuk kebutuhan proposal tingkat kampus.


Ku-Kenali: Kartu Digital Pengenal Keahlian Diri

Produk yang Vaif dan timnya kembangkan, "Ku-Kenali," adalah sebuah kartu digital yang berfungsi sebagai pengenal keahlian diri. Bentuknya mirip dengan kartu identitas (KTP) yang bisa dibawa ke mana saja. Kartu ini dirancang untuk menyimpan portofolio diri dan CV secara digital. Pengguna dapat mengakses informasi yang tersimpan di kartu ini melalui berbagai metode, seperti NFC, QR Code, atau secara manual melalui website www.kukenali.com. Kartu Ku-Kenali memiliki berbagai fitur menarik, antara lain:


1. Portofolio Digital

Pengguna dapat menyimpan dan memperbarui portofolio mereka secara digital. Ini sangat berguna bagi mahasiswa, profesional, dan pekerja lepas yang ingin menampilkan keahlian dan pengalaman mereka dengan mudah. Bahkan para pelamar kerja tidak perlu lagi menulis banyak lamaran pekerjaan untuk berbagai instansi secara manual di kertas folio. Dengan kartu ini, mereka dapat memperkenalkan diri langsung ke HR secara praktis.


2. NFC dan QR Code

Kartu ini dilengkapi dengan teknologi NFC dan QR Code, yang memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi dengan cepat dan mudah. Cukup dengan menyentuhkan kartu ke perangkat yang kompatibel atau memindai QR Code, informasi akan langsung ditampilkan.


3. Akses Manual

Selain menggunakan NFC dan QR Code, informasi pada kartu juga dapat diakses secara manual melalui website www.kukenali.com. Pengguna cukup memasukkan ID kartu mereka untuk melihat dan memperbarui informasi.


4. Keamanan Data

Data pengguna disimpan dengan aman dan hanya dapat diakses oleh pemilik kartu. Fitur keamanan ini memastikan bahwa informasi pribadi dan profesional tetap terlindungi.


5. Desain Personal

Kartu Ku-Kenali dapat didesain secara personal sesuai dengan preferensi pengguna. Mulai dari warna, tata letak, hingga informasi yang ingin ditampilkan, semuanya dapat disesuaikan.


Perjalanan Proposal dan Seleksi

Setelah melalui berbagai proses, proposal mereka berhasil diunggah di laman kampus untuk diseleksi. Tahapan ini menjadi pencapaian baginya karena menganggap kewajiban mengunggah proposal sebagai mahasiswa penerima beasiswa penuh sudah terbayar. Ternyata, beberapa hari kemudian, pengumuman tingkat internal keluar, dan proposal mereka dipilih untuk mewakili kampus dalam kategori PKM-KC di tingkat nasional. Vaif dan timnya tidak menyangka bahwa proposal mereka lolos untuk di-upload ke PKM nasional.



Kemudian, dengan semangat baru, mereka mempersiapkan proposal dengan lebih detail dan cermat untuk di-submit ke tingkat PIMNAS. Setiap detail dipelajari ulang, setiap bagian proposal diperbaiki dan disiapkan dengan baik. Setelah proposal mereka diunggah ke laman PKM Nasional, mereka menunggu dengan harapan tinggi. Setelah beberapa minggu tegang menunggu, akhirnya datang pengumuman bahwa berkas administrasi mereka lolos dan mereka melangkah ke tahap selanjutnya dari kompetisi ini. Ketegangan mereka berujung pada kebahagiaan saat mereka mendengar bahwa mereka berhasil meraih pendanaan nasional untuk pengembangan produk mereka. Belmawa Dikti memberikan dukungan sebesar kurang lebih 8 juta 500 ribu rupiah, sebuah anggaran yang sangat membantu untuk mewujudkan ide mereka menjadi kenyataan.


Pengembangan Produk dan Tantangan

Selama enam bulan, mereka memproses dana, merancang produk, mengimplementasikan ide, mengelola media sosial, dan melakukan promosi. Semuanya mereka lakukan dengan semangat dan tekad untuk mencapai hasil terbaik. Produk "Ku-Kenali" semakin dikenal oleh banyak orang dan mendapatkan minat dari beberapa calon pengguna. Proses panjang ini tidak hanya mengajarkan mereka tentang bagaimana mengembangkan produk, tetapi juga bagaimana bekerja sama dalam tim, menghadapi tantangan, dan mengelola waktu dengan baik. Semua pengalaman ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi mereka. Mereka juga aktif mempromosikan produk melalui media sosial. Akun Instagram @kukenali.digital menjadi salah satu sarana utama untuk berinteraksi dengan calon pengguna dan mendapatkan umpan balik yang konstruktif. Mereka juga membuat konten menarik dan informatif untuk menjelaskan manfaat dan fitur dari kartu Ku-Kenali.


Menuju Acara Puncak dan Hasil Akhir

Setelah berproses selama enam bulan, akhirnya tiba saatnya untuk acara puncak pendanaan dan penentuan ke final. Mereka melakukan presentasi progres di tahapan Penilaian Kemajuan Proyek 2 (PKP2) di hadapan dua juri terpilih dari kampus ternama. Dengan bangga, mereka mempresentasikan hasil kerja keras mereka dan produk yang telah mereka kembangkan. Namun, disayangkan, mereka hanya berhasil sampai tahap pendanaan dan PKP2. Untuk mencapai final, masih banyak hal yang harus dipelajari. Meskipun begitu, pengalaman ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka. Mereka merasa terhormat bisa membawa nama kampus dan menciptakan produk yang inovatif.


Tips dan Trik Lolos Pendanaan PKM-KC dari Beliau?


1. Pahami Tema dan Tujuan PKM

Pastikan ide yang diajukan sesuai dengan tema dan tujuan PKM yang sedang diadakan untuk meningkatkan peluang diterimanya proposal.


2. Inovatif dan Relevan

Ide harus inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Produk yang unik dan belum ada sebelumnya akan menarik perhatian juri.


3. Kerja Tim yang Solid

Bekerjalah dengan tim yang solid dan memiliki komitmen tinggi. Pembagian tugas yang jelas akan memudahkan proses pengerjaan.


4. Dukungan Dosen Pembimbing

Manfaatkan bimbingan dari dosen pembimbing. Pengalaman dan saran mereka sangat berharga dalam menyusun proposal yang kuat.


5. Pengelolaan Waktu yang Baik

Atur waktu dengan baik dan hindari menunda-nunda pekerjaan. Proses pengembangan produk memerlukan waktu yang cukup panjang.


6. Promosi dan Media Sosial

Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk. Ini akan membantu dalam mendapatkan umpan balik dan meningkatkan popularitas produk.


7. Dokumentasi yang Rapi

Pastikan semua proses dan perkembangan proyek terdokumentasi dengan baik. Dokumentasi yang rapi akan memudahkan penyusunan laporan akhir dan presentasi di hadapan juri.


8. Presentasi yang Menarik

Saat tahap presentasi, pastikan untuk menyampaikan ide dengan jelas dan menarik. Gunakan visual yang mendukung dan latihan presentasi sebelum hari-H.


Cerita di Balik Nama "Ku-Kenali"

Nama "Ku-Kenali" dipilih karena memiliki makna yang mendalam. "Ku" berarti diri sendiri, dan "Kenali" berarti mengenali atau memperkenalkan. Jadi, "Ku-Kenali" adalah sebuah kartu digital yang membantu seseorang mengenali dan memperkenalkan diri kepada orang lain. Nama ini dipilih karena mudah diingat dan memiliki daya tarik tersendiri. Proses pemilihan nama ini tidak mudah. Mereka harus memastikan nama yang dipilih belum digunakan oleh produk lain dan dapat menggambarkan fungsi serta keunikannya.


Umpan Balik dari Pengguna Ku-Kenali

Setelah diluncurkan, produk Ku-Kenali menerima banyak feedback dari pengguna awal. Ada yang memuji kemudahan penggunaannya, sementara yang lain memberikan saran perbaikan. Salah satu feedback yang sangat berharga berasal dari seorang mahasiswa yang berhasil mendapatkan pekerjaan impian setelah menggunakan kartu Ku-Kenali untuk melamar. Feedback semacam ini memberikan semangat tambahan bagi tim untuk terus mengembangkan produk.


Harapan dan Rencana Ke Depan

Meskipun kompetisi PKM telah berakhir, Vaif dan timnya tidak berhenti di situ. Mereka memiliki harapan besar untuk Ku-Kenali. Rencana ke depan mereka termasuk mengembangkan fitur-fitur baru, memperluas jangkauan pemasaran, dan mungkin menjajaki kerjasama dengan perusahaan besar. Mereka yakin bahwa produk ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas.


Kesimpulan dan Pesan Inspiratif

Pengalaman mengikuti kompetisi PKM ini telah mengubah pandangannya tentang banyak hal. Vaif belajar bahwa kreativitas, kerja keras, dan kolaborasi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Meskipun tidak selalu mencapai hasil yang diinginkan, proses dan pembelajaran yang didapat jauh lebih berharga. Beliau berharap pengalamannya ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman lainnya untuk terus berkreasi dan berinovasi. Jangan takut mencoba hal baru dan menghadapi tantangan. Siapa tahu, dari keterpaksaan itu justru lahir kebanggaan dan prestasi yang tak ternilai.


Itulah postingan untuk kali ini, semoga teman-teman Caravel, khususnya yang masih mahasiswa, terdorong untuk mengikuti PKM ini. Tujuan kita bukan hanya meraih kemenangan semata, tetapi juga untuk mendapatkan pengalaman berharga dalam pengembangan kreativitas serta kemampuan bekerja dalam tim, bukan hanya secara individu seperti yang ditunjukkan oleh perjuangan Vaif ini. Semoga postingan ini bermanfaat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya! 😁

No comments:

Post a Comment

Pages