3 Jenis Tujuan Penelitian yang Perlu Kamu Ketahui

 


Hai sobat Caravel, selamat datang di postingan kategori research selanjutnya. Sebelumnya, mimin Caravel sudah menulis artikel tentang Membandingkan Metode Ilmiah dan Nonilmiah: Apakah Perbedaannya? Di artikel sekarang, kita akan mencoba memahami 3 tujuan penelitian sebagai langkah awal yang penting sebelum kita melakukan sebuah penelitian. Lebih jelasnya, kita sebagai peneliti harus bisa membedakan antara tiga jenis tujuan penelitian, yaitu eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif, untuk nantinya dipilih sesuai dengan kebutuhan kita.


1. Tujuan Penelitian Eksploratif

Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi suatu fenoma yang masih dianggap baru dan belum banyak studi-studi yang dilakukan sebelumnya (DeCarlo, 2018). Selain itu, tujuan penelitian eksploratif ini juga dilakukan ketika kita mengambil beberapa teori-teori yang sudah ada, kemudian kita menerapkannya di sebuah fenomena yang baru. Lebih lanjutnya, kita meneliti apakah teori ini cocok dengan fenomena tersebut. Sederhananya, Barcik (2016) menjelaskan bahwa dalam tujuan penelitian eksploratif, biasanya diawali dengan pertanyaan 'What'. Ketika tujuan penelitian kita ingin mengeksplorasi suatu fenomena, pertanyaan dengan awalan "Apa" akan digunakan karena hanya untuk menjawab apa saja yang terjadi dan apa yang ditemukan dalam suatu fenomena tersebut. Lebih jelasnya, penelitian ini akan menjadi langkah awal untuk dikembangkan nanti oleh tujuan penelitian tingkat selanjutnya yang bertujuan untuk menjelaskan atau deskriptif.


Contoh Penelitian: Pola Makan Warga di Desa Mangkonjaya, Bojonggambir, Tasikmalaya


2. Tujuan Penelitian Deskriptif

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan atau mendeskripsikan sebuah fenomena. Penelitian dengan tujuan ini adalah bentuk tindak lanjut dari penelitian eskploratif. Di sini, kita mencoba menyelidiki bagaimana suatu fenomena terjadi dan juga mengamati studi-studi sebelumnya yang masih berkaitan dengan fenomena yang diteliti. Penelitian di tingkat ini bertujuan untuk menghasilkan suatu gambaran akurat dari suatu masalah dan menarik sebuah kesimpulan nantinya. Barcik (2016) memaparkan penjelasannya bahwa penelitian deskriptif identik dengan kata 'How' atau "bagaimana" sesuatu terjadi secara bersamaan. Tujuan penelitian ini digunakan jika kita ingin melihat korelasi antara dua atau lebih variabel. Selain itu, hipotesis penelitian ini merupakan hasil dari penelitian yang bersifat eksploratif sebelumnya. Selain itu, penelitian ini akan memerlukan banyak data dari hasil studi-studi sebelumnya dan data dari lapangan.


Contoh Penelitian: Keterkaitan antara Letak Geografis dan Kecukupan Gizi Warga di Kota Tasikmalaya


3. Tujuan Penelitian Eksplanatori

Penelitian eksplanatori adalah sebuah studi yang bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel agar para peneliti bisa memahami mengapa fenomena tersebut terjadi. Penelitian ini dibentuk dari penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif. Di sini, kita mulai menyelidiki "mengapa" suatu fenomena terjadi atau Barcik (2016) mengatakannya dengan "Why". Jika kita bertanya dengan kata "mengapa", ini artinya kita berusaha menemukan suatu sebab-akibat dari fenomena yang kita selidiki. Lebih jelasnya, tujuan penelitian ini lebih mendalam bukan hanya sekedar mencari korelasi antara dua atau lebih variabel seperti di penelitian yang bersifat deskriptif sehingga hasil penelitiannya pun sangat mendalam karena banyaknya data yang dikumpulkan mulai dari penelitian eksploratif, deskriptif, sampai langsung dari lapangannya. Perlu diingat juga perbedaan ini terjadi karena korelasi suatu fenomena yang sudah terjadi, tidak bisa disimpulkan sebagai suatu sebab-akibat secara langsung. Di sinilah penelitian eksplanatori diperlukan. 


Contoh Penelitian: Pengaruh Letak Geografis terhadap Kecukupan Gizi Warga di Kota Tasikmalaya



Penjelasan Sederhananya

Setelah membaca penjelasan di atas, mungkin saja beberapa di antara kita ada yang belum paham betul bagaimana perbedaan yang jelas di antara ketiga tujuan penelitian tersebut. Singkatnya, penelitian eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif memiliki hierarki. Ketika kita melakukan penelitian dengan tujuan eskploratif, maka kumpulan hasil penelitian ini akan menjadi tindak lanjut untuk penelitian deskriptif. Sementara itu, penelitian deskriptif ini dilakukan untuk menemukan bagaimana hubungan data hasil studi-studi eksploratif sebelumnya. Terakhir, tujuan penelitian eksplanatif baru bisa dilakukan jika kita sudah menemukan sebuah hubungan antara dua variabel atau lebih dan kemudian kita ingin memastikan sebab-akibatnya. Seperti yang kita ketahui bahwa korelasi bukan berarti sebab-akibat. Misalnya, di suatu daerah sering terjadi kecelakaan motor pada saat hujan. Di sini, kita mungkin dapat mengeksplorasi kasusnya dan mendeskripsikan bagaimana cuaca ada keterkaitannya dengan kecelakaan motor. Namun, apakah kita bisa menyimpulkan langsung bahwa adanya hujan menjadi penyebab kecelakaan motor tersebut? Jawabannya, tidak karena korelasi bukan berarti sebab-akibat. Di sinilah kita perlu melakukan studi yang bersifat eksplanatif untuk mendapatkan penjelasan yang mendalam terhadap isu tersebut sehingga menemukan pemahaman mengapa kecelakaan motor itu terjadi ketika hujan di daerah tersebut.



Contoh lainnya yang paling sederhana, yaitu kita dapat menganalogikan ketiga tujuan penelitian ini dengan konsep pakaian. Dalam tujuan penelitian eksploratif, kita mencoba mengidentifikasi "apa" saja bagian-bagian yang dipakai oleh manusia seperti celana, baju, topi, dan sebagainya. Seterusnya, untuk tujuan studi deskriptif, kita mulai menggambarkan bagaimana celana, baju, topi, dan lainnya (hasil dari studi eksploratif tadi) bekerja secara bersamaan atau berhubungan satu sama lain ketika dipakai oleh manusia. Terakhir, dalam tujuan penelitian eksplanatif, kita mulai bertanya mengapa gabungan bagian pakaian tersebut disatukan dan dipakai oleh manusia. Di sini, kita dapat mengamati bahwa semakin meningkat tujuan penelitian, semakin menantang pula cara kita berpikir sebagai peneliti. Bahkan Barcik (2016) menyarankan bahwa mahasiswa tingkat sarjana (S1) dan magister (S2) dapat memilih tujuan penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif. Sementara itu, tujuan penelitian eksplanatif biasanya untuk mahasiswa program doktor (S3) karena studi eksplanatif ini sangat menantang sekali.


Itu saja mungkin untuk artikel sekarang, mudah-mudahan bermanfaat untuk sobat Caravel sekalian. See you! Jika ada beberapa hal yang masih membingungkan silahkan berkomentar saja di bawah untuk kita diskusikan bersama. 👋😇


Referensi


Barcik, R. (2016). 1.3 Exploratory, Descriptive and Explanatory Nature Of Research [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=FlBFdEgrTBM


DeCarlo, M. (2018). 7.1 Types of research – Scientific Inquiry in Social Work. Pressbooks. https://pressbooks.pub/scientificinquiryinsocialwork/chapter/7-1-types-of-research/

No comments:

Post a Comment

Pages