1. Membaca dan Memutuskan
2. Memahami Lebih Lanjut
Jika sudah terkumpul artikel yang layak dibaca lebih lanjut, seterusnya kita perlu memahami informasi yang terkumpul tersebut lebih mendalam lagi. Caranya, kita mulai fokus membaca isi dari artikel ilmiah yang kita temukan tadi dan baca ulang subjudul dan gagasan utamanya. Kemudian, jika ada gagasan utama yang relevan dengan keperluan tugas kita, kita harus baca bagian tersebut secara teliti dengan cara memeriksa informasi spesifik yang tersedia di sana seperti grafik, tabel, kerangka kerja (framework), dll. Sebaliknya, jika gagasan utama tersebut kurang relevan dengan keperluan tugas kita, lewati saja dan kita mencari lagi gagasan utama lainnya dari setiap paragraf yang ada di artikel ilmiah tersebut.
Setelah melakukan langkah kesatu dan kedua di atas, kita dapat membuat daftar sumber di buku catatan kita, di aplikasi smartphone, atau di aplikasi komputer. Daftar sumber dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: daftar sumber yang sudah relevan dengan tugas kita dan daftar sumber yang masih dalam kategori potensial untuk dijadikan sebagai sumber yang relevan juga. Terakhir, kita dapat mengulangi langkah kesatu dan kedua ini sampai kita benar-benar paham betul apa yang kita baca karena pada faktanya membaca artikel ilmiah memang memerlukan usaha yang lebih yang mana beberapa kosa kata yang disajikan hanya muncul pada bidang keahlian tertentu dan ini memerlukan waktu untuk memahaminya dengan jelas.
3. Mencatat Hal-hal Spesifik
Di bagian terakhir ini, kita harus mencatat hal-hal spesifik dan merapikannya dalam sebuah tabel sehingga nanti dapat diperiksa dengan mudah jika diperlukan saat mengerjakan tugas. Lebih lanjut, di tahap ketiga ini ada 3 tahap untuk untuk mengorganisasikan informasi yang sudah didapatkan dari langkah kedua sebelumnya.
Tahap 1 - Mengategorikan Informasi
Ditahap ini yang perlu kita lakukan adalah menuliskan apa saja informasi yang kita perlukan untuk menjawab tugas. Contohnya, kita diberikan tugas untuk menjawab pertanyaan "bagaimana Vitamin D bisa berkaitan dengan kesehatan mental kita?". Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memikirkan informasi apa saja yang benar-benar kita perlukan untuk menjawab tugas berikut. Misalnya, kita mengategorikannya menjadi:
- Apa fungsi Vitamin D?
- Apa itu kesehatan mental?
- Hubungan Vitamin D dengan kesehatan mental
Tahap 2 - Membuat Tabel
Selanjutnya, sesudah mengategorikan informasi, kita membuat tabel yang akan diisi dengan informasi tersebut meliputi nama pengarang, tahun publikasi, kata kunci, dan nama-nama kategorinya. Berikut perhatikan contoh tabel untuk mengorganisasikan informasi yang sudah kita temukan.
Adapted from: Dovey (2010) |
Tahap 3 - Membaca Ulang
Di tahap ini, kita mulai membaca satu per satu sumber bacaan yang sudah terkumpul sebelumnya. Kemudian, kita memberikan sorotan dengan tool yang tersedia di aplikasi bacaan tersebut. Selain itu, kita juga dapat menggunakan fitur komentar yang tersedia jika ingin memberikan catatan spesifik dari informasi yang kita temukan tersebut. Contohnya, jika berkas bacaan tersebut dalam berekstensi .pdf, maka kita dapat menggunakan highlight tool atau alat sorotan dan komentar seperti di bawah ini.
Contoh tool sorotan dan komentar di PDF Reader |
Tahap 4 - Mengorganisasikan Informasi ke dalam Tabel
|
Fungsi Vitamin D |
Definisi Kesehatan Mental |
Hubungan Vitamin D dan Kesehatan Mental |
Lerner et al., 2018,
Vitamin D |
Vitamin
D is a secosteroid, fat-soluble vitamin as well as a hormone precursor that
plays an important role in bone metabolism and seems to have some
anti-inflammatory and immune-modulating properties. |
|
|
Freeman,
2022, Mental Health |
|
A state
of mental well-being that enables people to cope with the stresses of life,
to realize their abilities, to learn well and work well, and to contribute to
their communities. |
|
Głąbska et al., 2021, Vitamin D and Mental Health |
|
|
Vitamin
D intake within a properly balanced diet or as a supplementation, except for
a safe sun exposure, should be indicated as an element supporting mental health
in children. |
Vellekatt & Menon, 2019, Vitamin D and Depression |
|
|
Vitamin
D supplementation favorably impacts depression ratings in major depression. |
Itulah cara supaya sumber-sumber informasi yang sudah kita temukan lebih rapi dan mudah dicari ketika kita memerlukannya lagi. Itu saja yang dapat saya tulis di artikel kali ini. Semoga bermanfaat buat kalian semuanya terutama yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi. 😊
Referensi
Dovey, T. (2010). Facilitating writing from sources: A focus on both process and product. Journal of English for Academic Purposes, 9(1), 45-60.
Freeman, M. (2022). The World Mental Health Report: transforming mental health for all. World Psychiatry, 21(3), 391.
Głąbska, D., Kołota, A., Lachowicz, K., Skolmowska, D., Stachoń, M., & Guzek, D. (2021). The influence of vitamin D intake and status on mental health in children: a systematic review. Nutrients, 13(3), 952.
Lerner, P. P., Sharony, L., & Miodownik, C. (2018). Association between mental disorders, cognitive disturbances and vitamin D serum level: Current state. Clinical nutrition ESPEN, 23, 89-102.
Olston, C. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.
Vellekkatt, F., & Menon, V. (2019). Efficacy of vitamin D supplementation in major depression: A meta-analysis of randomized controlled trials. Journal of postgraduate medicine, 65(2), 74.
No comments:
Post a Comment