Halo kembali sobat Caravel! tidak ada berhentinya saya mencoba untuk membantu kalian sedikit-sedikit dengan berbagi informasi apa yang saya alami ketika berkuliah dimaksudkan supaya kalian dapat memaksimalkan studi kalian. Selain itu, saya pastinya akan menyertakan pengalaman-pengalaman mahasiswa lainnya apa saja skill atau kemampuan yang harus benar-benar kita prioritaskan selama kuliah. Sebelum masuk ke pembahasan, kalian bisa cek juga postingan pertama yang masih berkaitan tentang kuliah juga yaitu, Pentingnya Memahami Budaya Akademik Sebelum Memasuki Dunia Perkuliahan. Sebenarnya, masih banyak yah kemampuan yang penting itu, tetapi di sini saya mencoba untuk memprioritaskan 6 kemampuan yang fundamental sekali untuk kita miliki dari sekarang sebelum masuk atau saat berkuliah.
1. Kemampuan belajar
Ya, yang pertama adalah kemampuan belajar. Jadi, maksudnya kita harus mengenal lebih dekat cara belajar kita bagaimana. Inilah yang membedakan ada orang-orang yang daya kinerjanya lebih bagus dan cepat dalam belajar ketika di kelas dengan yang daya kinerjanya biasa-biasa saja. Mereka yang menggunakan strategi belajar yang baik akan lebih cepat mencapai tujuan pembelajaran dari subjek yang dipelajarinya. Mengetahui konsep cara belajar akan lebih melejitkan dan memaksimalkan potensi yang kita miliki selama berada di dunia perkuliahan.
Wanqij, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons |
Konsep cara belajar merupakan bagian dari konsep metakognisi atau thinking about thinking. Istilah 'metakognisi' ini pertama kali dikenalkan oleh Flavell (1979), yaitu pengetahuan terhadap proses cara berpikir kita. Contoh proses berpikir yang melibatkan metakognisi, yaitu kemampuan berpikir kritis, refleksi diri, dan mempelajari cara-cara belajar. Lebih lanjut, sederhananya, ketika kita mengevaluasi terlebih dahulu kata-kata apa yang ingin kita ujarkan kepada orang lain untuk menghindari kekeliruan berlogika, itu merupakan salah satu contoh metakognisi.
Selain itu, Patrick Pheasant, Director, The University of Sydney Centre for English Teaching menyatakan bahwa belajar dari teman-teman selama kuliah juga menjadi salah satu sumber ilmu yang bisa kita dapatkan. Seperti yang kita ketahui juga bahwa komunikasi dan kolaborasi merupakan dua kemampuan yang termasuk ke dalam kemampuan abad 21. Jadi, ketika kita memasuki dunia perkuliahan mempunyai kemampuan seperti ini sudah menjadi hal yang esensial.
2. Manajemen Waktu
Bagian selanjutnya sudah tidak asing lagi bagi kita, bahkan kita sudah belajar hal ini pada waktu SMA. Ini merupakan kemampuan yang sangat dasar. Walaupun terdengar mudah, pada faktanya mengatur waktu merupakan hal yang menantang juga dan kita dapat menerapkan beberapa prinsip dalam mengelola waktu seperti prinsip Pareto 80/20, Hukum Parkinson, dan Prioritas. Ada banyak aplikasi timetable di Playstore yang dapat membantu kita mengatur waktu dan setidaknya belajar untuk menjadi sedikit lebih teratur.
Jessa Rollings, Student Recruitment Assistant, The University of Sydney mengatakan bahwa kalau dalam hal pengelolaan waktu, ini lebih bekerja di bawah pikiran bawah sadar kita (subconscious mind). Salah satu contohnya, yaitu ketika kita melakukan persiapan untuk ujian, pada pertama kali memang terasa menantang, tetapi ketika sudah menjadi kebiasaan akan menjadi lebih mudah karena pikiran bawah sadar kita dibiasakan mengikuti pola yang sudah kita tetapkan (Tracy, 2018).
Tidak dapat dipungkiri bahwa waktu merupakan sesuatu yang sangat penting. Bahkan Allah-pun telah bersumpah dalam Al Quran surat Al Asr ayat 1 yang berbunyi "demi waktu". Waktu adalah hal yang melekat pada kehidupan kita, entah kita menggunakannya dengan baik atau tidak, semuanya akan berlalu dan akan menjadi pelajaran bagi kita untuk perbaikan ke depannya.
3. Kolaborasi
Sudah sedikit dibahas di poin sebelumnya bahwa kolaborasi merupakan salah satu dari 4 kemampuan abad 21 yang perlu kita miliki. Seperti yang dikatakan oleh Bedford, Egan, dan Graham (2017) bahwa kolaborasi merupakan suatu bentuk kerja sama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat Stuffer (2010) bahwa kemampuan kerja sama atau kolaborasi dalam ranah akademik merupakan hal yang sudah melekat baik secara sadar atau tidak sadar karena dalam pemecahan masalah pastinya kita memerlukan ide-ide orang lain juga sehingga kita dapat menentukan keputusan mana yang paling baik untuk dipilih secara bersama-sama.
Dalam kolaborasi, terkadang kita menemukan pendapat yang berbeda sebelum memutuskan sesuatu. Pada saat itulah segala ide-ide perlu dievaluasi terlebih dahulu sebelum berargumen menguatkan pendapat masing-masing hingga pada akhirnya menghasilkan ide terbaik dari yang terbaik. Lebih lanjut, kemampuan ini juga akan sangat penting dalam dunia kerja karena ketika mengambil suatu keputusan, hasil atau konsekuensi dari keputusan tersebut akan mempengaruhi perusahaan di mana kita bekerja tersebut.
Allah-pun telah memerintahkan kita untuk bermusyawarah supaya mendapatkan keputusan yang lebih baik dalam Q.S. Asy-Syura ayat 38 yang berbunyi "dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka". Oleh karena itu, mulai dari sekarang jika ada suatu program kerja atau apapun yang melibatkan kerja kelompok, kita bisa mulai berpartisipasi untuk melatih soft skill yang satu ini.
4. Bepikiran terbuka
Kemudian selama di dunia perkuliahan kita akan menemukan berbagai individu dengan pandangannya yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Di sini lah kita perlu menjaga pikiran kita untuk selalu tetap terbuka atau open-minded. Namun, jangan sampai salah paham bahwa berpikiran terbuka itu menerima segala ide dan opini tanpa pertimbangan, tetapi seperti yang dijelaskan oleh Professor Nick Enfield, Chair, Department of Linguistics, The University of Sydney, beliau menjelaskan bahwa berpikiran terbuka itu lebih ke keinginan untuk menyimak pandangan-pandangan siapa saja dan memerlukan waktu untuk mempertimbangkan/mengevaluasi pandangan individu tersebut terlebih dahulu apakah dapat diterima atau tidaknya. Senada dengan apa yang didefinisikan oleh Cambridge Dictionary bahwa open-minded, yaitu "willing to consider ideas and opinions that are new or different to your own" yang berarti berkeinginan untuk mempertimbangkan ide-ide dan opini-opini yang baru dan berbeda dengan kita.
Kemampuan ini akan digunakan oleh kita bahkan setelah lulus dari dunia perkuliahan karena tujuan dari perkuliahan itu sendiri adalah meningkatkan dan memperkaya soft skills dan hard skills kita. Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, ketika kita berkolaborasi dengan orang lain, kita akan menemukan beberapa individu yang berbeda pendapatnya dengan kita. Di sinilah kita tidak boleh berpikiran tertutup terhadap ide orang tersebut, tetapi ingin menyimak terlebih dahulu dan kemudian baru mengevaluasi pandangannya tersebut.
Lebih jauh, ketika kita mempertimbangkan ide atau pandangan orang lain, dalam Al Quran Allah berfirman dalam Surat Al Hujurat ayat 6 bahwasannya "jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu". Ayat tersebut jelas memerintahkan kita tentang pentingnya berpikir terbuka dan kritis. Oleh sebab itu, kita harus mulai terbiasa dengan yang namanya riset atau penelitian untuk menemukan jawaban yang benar dan akurat.
5. Selalu mempertanyakan
Ketika kita masuk di dunia perkuliahan, kita pastinya akan dihadapkan dengan situasi ketika belajar di kelas, kita masih mempertanyakan beberapa hal yang masih belum kita pahami. Dalam situasi ini secara sadar atau tidak sadar kita harus mempunyai tingkat kuriositas yang tinggi terhadap topik yang kita pelajari. Hal ini akan menggerakan kita untuk menemukan jawaban yang lebih jelas dan memuaskan. Kita dapat mencari jawaban tersebut melalui sumber-sumber terpercaya di internet atau di perpustakaan dan tentunya membandingkan pandangan satu sama lain serta mengevaluasinya sehingga mendapatkan jawaban yang benar-benar kredibel.
Dalam kehidupan, tentunya kita harus menjadi seorang pembelajar sepanjang masa atau biasa disebut dengan lifelong learner. Sejatinya, setiap hari kita harus memastikan apa yang sudah kita pelajari apakah ada perkembangan atau tidak. Di sinilah perlunya mencatat jurnal harian, lembaran-lembaran tersebut akan menjadi portfolio kehidupan kita sebagai manusia. Ada salah satu aplikasi untuk menulis jurnal harian di Playstore yang dapat kita pasang, yaitu Journey. Sebenarnya masih banyak aplikasi jurnal lainnya yang dapat kita coba, tetapi ini yang sudah saya gunakan sampai sekarang.
Seterusnya, Allah berfirman dalam Al Quran Surat Al Alaq ayat 1-5 yang mana surat ini merupakan surat yang pertama kali diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Lebih jelasnya, surat ini memerintahkan kita untuk membaca. Surah ini memang sangat luar biasa sekali karena dengan kemampuan membaca kita dapat mendapatkan data, informasi, dan pengetahuan. Jadi, mulai dari sekarang kita harus mulai mengembangkan kemampuan dan kebiasaan membaca karena dunia perkuliahan penuh dengan kegiatan membaca salah satunya terutama saat kita mempertanyakan sesuatu dan ingin menemukan jawaban yang memuaskan.
6. Memperhatikan
Kemampuan yang satu ini memang terlihat biasa, tetapi dalam pengaplikasiannya memang sangat menantang. Kemampuan memperhatikan ini bukan hanya digunakan saat berada di kelas dan saat berdiskusi dengan teman-teman, tetapi kemampuan memperhatikan ini juga harus kita gunakan terhadap program studi yang kita ambil apa luaran yang diharapkan setiap mata kuliah. Ketika kita pertama kali mulai perkuliahan, alangkah lebih baiknya kita meminta silabus dari dosen supaya kita mempunyai gambaran jelas tentang asesmen, peraturan kelas, materi-materi setiap pertemuannya, dll. Sejalan dengan pandangan Marcella Robertson, Lecturer, The University of Sydney Centre for English Teaching, mengatakan bahwa kemampuan ini akan membantu kita berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kita sendiri dan pihak universitas di ranah disiplin ilmu yang kita ambil.
Tentunya, secara umum, kemampuan ini harus kita terapkan dalam hidup kita. Karir apa yang ingin kita kejar dan fokus? Hal tersebut memerlukan perhatian penuh dan persiapan bagaimana kita membuat suatu pola untuk mencapat target tersebut. Itulah kenapa memperhatikan itu sebenarnya sangat luas bahkan sampai ke pengonsepan diri kita seperti menelaah kepribadian kita seperti apa dalam MBTI personality test, Enneagram, O-Net, dll. Kalau beberapa dari kalian belum ada yang tahu hal tersebut nanti kita bahas di postingan selanjutnya. Yang terpenting, sekarang kita harus tahu bahwa kemampuan memperhatikan itu sangat penting untuk dimiliki.
Dalam al quran Allah telah berfirman banyak "tidakkah mereka memperhatikan..." frekuensi munculnya kalimat tersebut berarti bahwa kita benar-benar harus memperhatikan sesuai yang diperintahkannya. Demikian pula, secara umum, kita harus memperhatikan dan mempelajari apa yang terjadi di sekitar kita. Oleh sebab itu, tidak diragukan lagi kemampuan ini harus kita tingkatkan mulai dari sekarang.
Demikian untuk postingan kali ini semoga Caravel menemukan hal-hal yang bermanfaat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya yah!
Referensi
Bedford, D. A., Egan, D., &
Graham, H. T. (2017). Role of Culture in Adoption of Enterprise
Collaboration Technologies: Case Study. Transportation Research Record, 2646(1), 1-7.
Cambridge Dictionary. (n.d.). https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/open-minded.
Enfield, N. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.
Flavell, J. (1979). Metacognition and cognitive monitoring: A new era of cognitive-development inquiry. American Psychologist 34(10), pp. 906–911.
Pheasant, P. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.
Robertson, M. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.
Rollings, J. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.
Stauffer, B. (2020). What Are the 4 C's of 21st Century Skills? Digital Curriculum for CTE & Elective Teachers. https://www.aeseducation.com/blog/four-cs-21st-century-skills.
Tracy, B. (2018). The Power of Your Subconscious Mind: Brian Tracy. Brian Tracy's Self Improvement & Professional Development Blog. https://www.briantracy.com/blog/personal-success/understanding-your-subconscious-mind/
No comments:
Post a Comment